Analisis Perbandingan Pariwisata di Indonesia dengan 9 Negara di Asia Tenggara Berdasarkan Opini Wisatawan di Sosial Media (Twitter)


Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang sangat potensial dan mempunyai andil besar dalam membangun perekonomian negara.  Dewasa ini pariwisata telah berkembang menjadi sebuah industri besar yang mendukung perekonomian di banyak negara dunia, terlebih saat berbagai negara lain mengalami krisis ekonomi. Hal tersebut menjadikan pariwisata sebagai salah satu prioritas pengembangan oleh berbagai negara karena cenderung dapat terus berkembang dan menghasilkan pendapatan, meskipun krisis masih melanda. Ini dapat terjadi karena pariwisata menghasilkan devisa yang besar dengan adanya kedatangan wisatawan mancanegara yang mengunjungi sebuah negara.

Menurut WTO (World Tourism Organization), di seluruh dunia industri pariwisata diperkirakan selalu mengalami peningkatan lebih dari 4% setiap tahunnya dalam jangka waktu 2009 hingga 2018. Peningkatan ini menghasilkan 296 juta lapangan pekerjaan di seluruh dunia. Pendapatan yang dihasilkan oleh industri pariwisata di semua negara pada tahun 2011 telah mencapai US$ 1.035 triliun. Sementara itu, wilayah Asia Pasifik telah menghasilkan devisa sebesar US$ 289 miliar, menempati peringkat nomor dua setelah Eropa yang mencapai US$ 463 miliar.

Sektor pariwisata di Asia Tenggara diperkirakan mengalami pertumbuhan mencapai 10,3% pada tahun 2030. Hal tersebut terlihat dari kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2013 yang mencapai 92,7 juta orang. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 12% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata di Asia Tenggara telah menjadi salah satu destinasi utama wisatawan di dunia. Asia Tenggara juga menjadi penyokong utama pariwisata di Asia Pasifik sebesar 37,3% dan 8,5% dari seluruh dunia dalam hal jumlah kedatangan wisatawan mancanegara.

Salah satu negara di Asia Tenggara yang menjadi destinasi wisata adalah Indonesia. Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam potensi alam, seni dan budaya. Potensi-potensi itu tentu harus dikembangkan agar dapat membawa dampak positif bagi industri pariwisata di Indonesia. Indonesia memiliki segudang peninggalan seni dan budaya yang memiliki keindahan dan daya tarik sehingga banyak wisatawan domestik maupun luar negeri yang ingin menikmati keindahan alam, seni dan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Seiring dengan perkembangan zaman, setiap negara berlomba-lomba memperbaiki sektor pariwisatanya agar dapat menarik para wisatawan untuk datang berwisata sehingga mampu meningkatkan pendapatan negara. Berdasarkan data “Tourist arrivals in ASEAN” yang diperoleh dari situs http://asean.org, Indonesia menempati posisi urutan keempat terbesar jumlah wisatawannya setelah Malaysia, Thailand dan Singapura. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dibidang sektor pariwisata. Pariwisata Indonesia apabila mampu dikemas dan dikelola dengan baik akan menjadi aset Negara Indonesia. Keberagaman objek wisata dari wisata alam, budaya dan kesenian serta objek wisata buatan seperti taman wisata sebenarnya dapat dijadikan salah satu penopang perekonomian negara dan juga dapat banyak menyerap tenaga kerja sehingga sumber daya manusia dan sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara optimal. Hingga saat ini pariwisata di Indonesia belum berjalan optimal, padahal aspek ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan masyarakat terutama pendapatan asli daerah. Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan alam mempergunakan kekayaannya sebagai objek untuk mendatangkan devisa melalui pariwisata alam.

Dalam postingan ini ingin dilakukan perbandingan analisis sentimen terkait permasalahan pariwisata pada 10 Negara di Asia Tenggara yang meliputi Indonesia, Singapura, Malaysia, Myanmar, Kamboja, Laos, Vietnam, Thailand, Brunei Darussalam dan Filipina, yakni dengan cara melihat opini masyarakat (dalam hal ini wisatawan) terhadap pariwisata pada 10 negara tersebut dengan menggunakan text-mining berbasis sosial media (Twitter). Beberapa masalah yang akan dibahas diantaranya :
  1. Negara mana yang menjadi destinasi wisata terbaik di antara 10 negara di Asia Tenggara?
  2. Bagaimana sentimen masyarakat (wisatawan) terhadap pariwisata yang ada di beberapa negara di Asia Tenggara?

    Pembahasan

    Data

    Data di ambil dari media social twitter dengan menggunakan aplikasi R. Proses pengambilan data menggunakan kata kunci “explore” yang diikuti dengan nama negara. Data yang diambil sebanyak 100 tweet tentang potensi wisata yang ada di beberapa negara di ASEAN, data tersebut diambil pada hari Jum’at, 09 Desember 2016.

    Perbandingan Jumlah Kedatangan Wisatawan Pada 10 Negara di Asia Tenggara

    Kawasan Asia Tenggara menjadi salah satu destinasi wisata terbaik yang ada di dunia, karena selain menawarkan tempat wisata yang indah, biaya perjalanan di wilayah ini juga relatif murah. Kunjungan wisatawan di Asia Tenggara dari tahun ke tahun cenderung mengalami fluktuasi, berdasarkan sumber dari situs resmi asean (http://asean.org) diperoleh data kunjungan wisatawan tahun 2012-2014 sebagai berkut :


    Secara visual dapat dilihat bahwa dari tahun 2011 hingga tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan di 10 negara di Asia Tenggara cenderung mengalami fluktuasi, namun dari grafik diatas dapat dilihat bahwa 5 negara dengan jumlah wisatawan terbesar di Asia Tenggara yakni Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia dan Vietnam. Tahun 2011 hingga 2013, Thailand menempati urutan pertama jumlah wisatawan terbesar di Asia Tenggara, disusul oleh negara Malaysia, Singapura, Indonesia dan Vietnam, namun pada tahun 2014, posisi tersebut bergeser, yakni Malaysia mampu menempati urutan pertama jumlah kunjungan wisatawan se-Asia Tenggara, yang kemudian disusul oleh negara Thailand, Singapura, Indonesia dan Vietnam. Berdasarkan rekapitulasi data terakhir (tahun 2014), yang diperoleh dari sumber http://asean.org, jumlah wisatawan yang berkunjung ke ASEAN dapat dilihat pada pie diagram berikut :


    Diagram diatas menunjukkan persentase wisatawan pada 10 negara di Asia Tenggara pada tahun 2014. Malaysia menempati urutan posisi pertama jumlah wisatawan terbesar, yakni 26,11% dari total wisatawan di kawasan Asia Tenggara. Kemudian disusul oleh Thailand, Singapore, dan Indonesia dengan jumlah wisatawan masing-masing sebesar 23,58%, 14,36%, dan 8,98%. Selanjutnya diurutan terakhir terdapat Myanmar dengan jumlah wisatawan sebesar 2,93%.  

    Berdasarkan diagram diatas, Indonesia menempati urutan posisi ke empat terbesar jumlah kunjungan wisatawannya dari 10 negara yang ada, yakni sebesar 8,98% dari total wisatawan di kawasan Asia Tenggara. Sektor Pariwisata memiliki peran yang sangat penting untuk menunjang perekonomian Indonesia. Maka sangat disayangkan jika pariwisata Indonesia kalah dengan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan Singapura. Sektor pariwisata sebagai salah satu sumber devisa negara menjadi bagian penting yang harus diperhatikan, mengingat industri pariwisata dapat menghasilkan manfaat ekonomi yang sangat besar baik bagi negara, bagi wilayah yang bersangkutan, maupun bagi negara asal dari para wisatawan yang datang berkunjung. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik didapatkan data kunjungan wisatawan asing di Indonesia pada tahun 2007-2016 yang disajikan dalam tabel berikut:
    ¹ menunjukkan target pemerintah
    Sumber: BPS


    Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah kedatangan turis asing di Indonesia telah bertumbuh secara stabil dari tahun 2007 sampai 2016. Pada tahun 2016 Pemerintah menargetkan untuk menyambut 12 juta wisatawan asing (diharapkan menghasilkan devisa negara sebesar 12 miliar dollar Amerika Serikat), naik 20% dari target 2015. Menimbang bahwa akan sulit untuk mencapai target 2015, diragukan apakah target 2016 bisa tercapai. Namun, Menteri Yahya optimistis target 2016 dapat terpenuhi karena pemerintah berusaha untuk mengintensifkan dan meningkatkan kerja sama dengan agen perjalanan, maskapai penerbangan, media dan bisnis wisata lainnya.



    Dalam sepuluh bulan pertama tahun 2015, Singapura menyumbang sebagian besar wisatawan asing ke Indonesia (ada 1,2 juta orang dari Singapura yang berkunjung ke Indonesia pada periode Januari-Oktober 2015), diikuti oleh RRT (966.988 pengunjung pada Januari-Oktober 2015), Malaysia (957.414), Australia (878.920), dan Jepang (409.530).


    Perbandingnan Analisis Sentimen di Beberapa Negara di Asia Tenggara


    Berdasarkan data Tourist Arrivals in ASEAN pada pembahasan sebelumnya, 5 negara dengan jumlah kunjungan wisatawan terbesar diantaranya adalah negara Malaysia, Thailand, Singapura, Indonesia dan Vietnam. Oleh karena itu, pada pembahasan penggunaan analisis sentimen hanya akan dilakukan perbandingan analisis pada ke lima negara tersebut. Dengan menggunakan sentiment analysis dan wordcloud analysis yang diperoleh dari data sosial media twitter secara realtime, dengan menggunakan jumlah tweet sebanyak 200 data tweet berbahasa inggris, dan keyword pencarian “explore”  diikuti dengan nama negara, maka diperoleh hasil analisis sebagai berikut :

    Grafik diatas menunjukkan persentase sentimen masyarakat terhadap masalah pariwisata yang ada pada lima negara (Vietnam, Indonesia, Singapore, Malaysia dan Thailand), yang ditelusuri menggunakan keyword explore, grafik warna biru menunjukkan sentimen positif, grafik warna orange menunjukkan sentimen netral dan grafik warna abu-abu menunjukkan sentimen negatif dari masyarakat. Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa sentimen masyarakat (wisatawan) terhadap pariwisata pada kelima negara berbeda-beda satu sama lain, yang dapat di interpretasikan sebagai berikut :
    1. Sentimen positif masyarakat terhadap pariwisata vietnam yaitu sebesar 6%, sedangkan sentimen yang bersifat netral sebesar 94%, dan tidak ada sentimen yang bersifat negatif.
    2. Sentimen positif masyarakat terhadap pariwisata Indonesia yaitu sebesar 64%, sedangkan sentimen yang bersifat netral sebesar 31%, dan sentimen yang bersifat negatif sebesar 5%.
    3. Sentimen positif masyarakat terhadap pariwisata Singapura yaitu sebesar 23%, sedangkan sentimen yang bersifat netral sebesar 58%, dan sentimen yang bersifat negatif sebesar 19%.
    4. Sentimen positif masyarakat terhadap pariwisata Malaysia yaitu sebesar 27.5%, sedangkan sentimen yang bersifat netral sebesar 56.25%, dan sentimen yang bersifat negatif sebesar 16.25%.
    5. Sentimen positif masyarakat terhadap pariwisata Thailand yaitu sebesar 45%, sedangkan sentimen yang bersifat netral sebesar 46%, dan sentimen yang bersifat negatif sebesar 9%.
    Dari hasil sentimen wisatawan diatas, Indonesia memiliki sentimen positif yang paling besar persentasenya bila dibanding dengan 4 negara lainnya. Sedangkan persentase sentimen negatif terbesar adalah negara singapura. Kedua negara tersebut justru berbeda dengan Vietnam, yang hanya terdapat dua sentimen, yakni sentimen positif dan sentimen netral.

    Selain itu, analisis sentimen juga dilakukan dengan menggunakan algoritma bayes, dengan menggunakan keyword pencarian yang sama, di peroleh beberapa output diantaranya grafik tweets emotionsentiment, dan wordcloud sebagai berikut:

    Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa tweet yang sering muncul pada keyword pencarian “explore malaysia” menunjukkan lima kategori emosi, yakni joy (kegembiraan), surprise (mengherankan), fear (rasa takut), sadness (kesedihan), dan anger (kemarahan). Dari ke lima emosi tersebut, kebanyakan tweet tidak diketahui jenis emosinya (unknown) jenis emosinya, kemudian urutan kedua dan ketiga menunjukkan tweet kegembiraan dan keheranan, dan tweet yang menunjukkan kemarahan (anger) memiliki jumlah paling sedikit dibandingkan jenis emosi lainnya. Untuk melihat kata yang paling sering muncul pada keyword explore malaysia dapat dilihat pada wordcloud berikut:

    Dari gambar di atas, dapat dilihat beberapa kata yang sering muncul yang berhubungan dengan masalah pariwisata di Malaysia diantaranya adalah wonder, malaysia truly asia, best, cooperation, absolute, best beach, luxury, dan sebagainya. Berdasarkan beberapa kata tersebut, dapat diidentifikasi karakteristik wisata Malaysia yang sering di perbincangkan di sosial media diantaranya adalah kemewahan dan keindahan pantai yang memberikan kesan menarik bagi para pengunjungnya. Kemudian, hasil analisis sentimen untuk negara Thailand dapat dilihat pada gambar berikut :

    Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa tweet yang sering muncul pada keyword pencarian “explore thailand” menunjukkan lima kategori emosi, yakni surprise (mengherankan),  joy (kegembiraan), anger (kemarahan), fear (rasa takut), dan sadness (kesedihan). Dari ke lima emosi tersebut, kebanyakan tweet tidak diketahui (unknown) jenis emosinya, kemudian urutan kedua dan ketiga menunjukkan tweet keheranan dan kegembiraan, dan tweet yang menunjukkan kesedihan (sadness) memiliki jumlah paling sedikit dibandingkan jenis emosi lainnya. Untuk melihat kata yang paling sering muncul pada keyword explore malaysia dapat dilihat pada wordcloud berikut:

    Dari gambar di atas, dapat dilihat beberapa kata yang sering muncul yang berhubungan dengan masalah pariwisata di Thailand diantaranya adalah amazing, museum, pattaya, future, beauty, clear, illusion, paradise dan sebagainya. Berdasarkan beberapa kata tersebut, dapat diidentifikasi karakteristik wisata Thailand yang sering di perbincangkan di sosial media diantaranya adalah keindahan daerah wisata yang sering membuat kagum para pengunjungnya, salah satu daerah wisata di Thailand yang sering menjadi perbincangan di sosial media adalah pantai Pattaya, dari hasil identifikasi,  kata “Pattaya” termasuk kedalam kategori emosi surprise, hal ini menunjukkan kesan bahwa para wisatawan sering merasa terkejut melihat keindahan pantai. Namun, hasil identifikasi terdapat beberapa  tweet yang masuk ke dalam kategori sedih tentang “koh samui” (Pulau terbesar kedua di Thailand).

    Adapun output dari hasil analisis sentimen untuk keyword explore singapore dapat dilihat pada gambar berikut :

    Berdasarkan hasil gambar di atas, dapat diketahui bahwa tweet yang sering muncul pada keyword pencarian “explore singapore” menunjukkan tiga kategori emosi, yakni joy (kegembiraan), sadness (kesedihan), dan disgust (muak). Dari ke tiga emosi tersebut, kebanyakan tweet tidak diketahui (unknown) jenis emosinya, kemudian urutan kedua menunjukkan tweet kegembiraan, dan tweet yang menunjukkan kemuakan (disgust) memiliki jumlah paling sedikit dibandingkan jenis emosi lainnya. Untuk melihat kata yang paling sering muncul pada keyword explore singapore dapat dilihat pada wordcloud berikut:

    Dari gambar di atas, dapat dilihat beberapa kata yang sering muncul yang berhubungan dengan masalah pariwisata di Singapura diantaranya adalah tired, get some rest, travel, hope, hoping, better, dan sebagainya. Dari beberapa kata tersebut, tidak terdapat kata yang spesifik berhubungan dengan wisata di negara Singapura, kata-kata yang muncul lebih mengacu ke arah perasaan dan ekspresi seseorang setelah berkunjung ke Singapura, seperti “travel”, “get some rest”, “tired”,”hope” dan lain sebagainya.

    Kemudian, output dari hasil analisis sentimen untuk keyword explore indonesia dapat dilihat pada gambar berikut :

    Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa tweet yang sering muncul pada keyword pencarian “explore indonesia” menunjukkan empat emotion, yakni joy (kegembiraan), sadness (kesedihan), surprise (mengherankan), dan fear (rasa takut). Dari keempat emosi tersebut, kebanyakan tweet tidak diketahui (unknown) jenis emosinya, kemudian urutan kedua menunjukkan tweet kegembiraan, dan tweet yang menunjukkan rasa takut (fear) memiliki jumlah paling sedikit dibandingkan jenis emosi lainnya. Untuk melihat kata yang paling sering muncul pada keyword explore indonesia dapat dilihat pada wordcloud berikut :

    Dari gambar di atas, dapat dilihat beberapa kata yang sering muncul yang berhubungan dengan masalah pariwisata di Indonesia diantaranya adalah amazing, raja ampat, sumbawa, gardens, swimming, bali, ubud, hanging, wonderful, Island, wakatobi dan sebagainya. Dari beberapa kata yang paling sering muncul tersebut dapat dilakukan identifikasi bahwa hal yang berkaitan dengan pariwisata di Indonesia dan sering di perbincangkan di sosial media salah satunya adalah kebanyakan tentang keindahan wisata pantai yang ada di Indonesia, bali Indonesia menjadi perbincangan yang sering muncul di sosial media Twitter, selain itu, terdapat kata “garden” yang muncul dalam wordcloud yang artinya Indonesia memiliki karakteristik negara yang agraris, yakni banyak lahan perkebunan. 

    Adapun output dari keyword pencarian explore vietnam dapat dilihat pada gambar berikut :

    Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa tweet yang sering muncul pada keyword pencarian “explore vietnam” menunjukkan empat emotion, yakni joy (kegembiraan), sadness (kesedihan), anger (kemarahan), dan surprise (mengherankan). Dari keempat emosi tersebut, kebanyakan tweet tidak diketahui (unknown) jenis emosinya, kemudian urutan kedua menunjukkan tweet kegembiraan, dan tweet yang menunjukkan keheranan (surprise) memiliki jumlah paling sedikit dibandingkan jenis emosi lainnya. Untuk melihat kata yang paling sering muncul pada keyword explore vietnam dapat dilihat pada wordcloud berikut :

    Dari gambar di atas, dapat dilihat beberapa kata yang sering muncul yang berhubungan dengan masalah pariwisata di Vietnam diantaranya adalah waterfall, backpacking, adventure, campsite, cave, great, hindu, dan sebagainya. Dari beberapa kata tersebut dapat di identifikasi bahwa negara Vietnam memiliki karakteristik wisata alam yang menarik perhatian pengunjung, seperti air terjun, gua, tempat perkemahan dan lain sebagainya. 

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pembahasan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut :
    1. Dari tahun 2011 hingga tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan di 10 negara di Asia Tenggara cenderung mengalami fluktuasi, 5 negara dengan jumlah wisatawan terbesar di Asia Tenggara secara berurutan yakni Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia dan Vietnam.
    2. Tahun 2011 hingga 2013, Thailand menempati urutan pertama jumlah wisatawan terbesar di Asia Tenggara, disusul oleh negara Malaysia, Singapura, Indonesia dan Vietnam, namun pada tahun 2014, posisi tersebut bergeser, yakni Malaysia mampu menempati urutan pertama jumlah kunjungan wisatawan se-Asia Tenggara, yang kemudian disusul oleh negara Thailand, Singapura, Indonesia dan Vietnam.
    3. Dengan menggunakan keyword “explore” yang diikuti dengan nama masing-masing negara diperoleh hasil analisis sentimen pada 5 negara (Thailand, Malaysia, Singapore, Indonesia dan Vietnam) sebagai berikut :
    • Sentimen positif masyarakat terhadap pariwisata Thailand yaitu sebesar 45%, sedangkan sentimen yang bersifat netral sebesar 46%, dan sentimen yang bersifat negatif sebesar 9%.
    • Sentimen positif masyarakat terhadap pariwisata Malaysia yaitu sebesar 27.5%, sedangkan sentimen yang bersifat netral sebesar 56.25%, dan sentimen yang bersifat negatif sebesar 16.25%.
    • Sentimen positif masyarakat terhadap pariwisata Singapura yaitu sebesar 23%, sedangkan sentimen yang bersifat netral sebesar 58%, dan sentimen yang bersifat negatif sebesar 19%.
    • Sentimen positif masyarakat terhadap pariwisata Indonesia yaitu sebesar 64%, sedangkan sentimen yang bersifat netral sebesar 31%, dan sentimen yang bersifat negatif sebesar 5%.
    • Sentimen positif masyarakat terhadap pariwisata vietnam yaitu sebesar 6%, sedangkan sentimen yang bersifat netral sebesar 94%, dan tidak ada sentimen yang bersifat negatif.
    Dari hasil analisis sentimen, Indonesia memiliki persentase tweet sentimen positif terbesar bila dibandingkan dengan negara lain, meskipun masih terdapat sedikit sentimen negatif. Sedangkan negara yang memiliki persentase tweet sentimen negatif terbesar adalah negara Singapura.

    First


    :) :( hihi :-) :D =D :-d ;( ;-( @-) :P :o -_- (o) :p :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (y) (f) x-) (k) (h) cheer lol rock angry @@ :ng pin poop :* :v 100

    Weekly