Pada postingan kali ini saya akan menjelaskan hasil output
dari analisis regresi berganda dengan variabel dummy menggunakan software SPSS untuk
memprediksi besarnya nilai variabel dependen atas dasar satu atau lebih
variabel bebas/independen, di mana satu atau lebih variabel bebas yang
digunakan bersifat dummy.
Berdasarkan kasus pada postingan sebelumnya, akan dilakukan pencarian model regresi dan pengujian asumsi serta memperkirakan perhitungan gaji yang
harus dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawan penerima keputusan PHK atas
dasar variabel kinerja, usia dan variabel dummy yang meliputi variabel divisi, jabatan dan tingkat pendidikan.
1) Uji Overall
Untuk melihat hasil analisis, pertama akan dilakukan identifikasi kesesuaian model dengan menggunakan uji simultan
(uji overall) pada output tabel anova. Adapun hasil output uji overall dapat
dilihat pada gambar berikut :
Dari hasil output pada gambar diatas,
dapat dilakukan analisis untuk mengetahui kesesuaian model dengan menggunakan
pengujian hipotesis sebagai berikut :
Hipotesis
H0 : β1 = β2 = β3 =
β4 = ... = β11 = 0
( Model tidak sesuai )
H1 : Minimal ada satu βi ≠
0, i =1,2,...,11 (Model
sesuai )
Tingkat signifikansi
α = 0,05
Daerah kritis
Sig < α (Tolak H0)
Statistik Uji
Sig = 0,000
Keputusan
0,000 < 0,05
Sig < α (Tolak H0)
Kesimpulan
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95%
data yang ada menolak H0 yakni nilai Sig < α yang berarti
menunjukkan bahwa model sesuai
2) Uji Parsial
Setelah dilakukan uji overall, kemudian
dilakukan identifikasi pada variabel yang signifikan dengan menggunakan
analisis uji parsial. Dalam hal ini digunakan analisis
regresi dengan metode stepwise pada SPSS, sehingga langsung didapatkan model
regresi yang signifikan, variabel yang tidak signifikan akan dikeluarkan secara
otomatis dari model. Hasil output model dapat dilihat pada tabel coefficients pada
gambar berikut :
Dari output diatas,
selanjutnya dipilih model yang signifikan dengan cara melihat
nilai p-value pada kolom sig. Variabel yang signifikan
adalah variabel yang memiliki nilai p-value kurang dari alfa (α),
dalam hal ini nilai alfa yang digunakan adalah 0,05. Dari tabel output, digunakan model 11 karena jumlah variabel yang signifikan lebih banyak bila
dibandingkan dengan variabel yang lain. Variabel signifikan menunjukkan
variabel yang paling berpengaruh terhadap perhitungan gaji karyawan.
Dengan demikian dapat dituliskan pengujian
hipotesisnya secara satu persatu sebagai berikut :
Pengujian hipotesis terhadap β0 (Konstanta/Intersep)
Hipotesis
H0 : β0 = 0 ( Semua
nilai Y dapat dijelaskan oleh X)
H1 : β0 ≠ 0 (Ada
nilai Y yang tidak dapat dijelaskan oleh X)
Tingkat signifikansi
α = 0,05
Daerah kritis
Sig < α (Tolak H0)
Statistik Uji
Sig = 0,000
Keputusan
0,000 < 0,05
Sig < α (Tolak H0)
Kesimpulan
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% data yang ada menolak H0
(nilai Sig < α) yang berarti bahwa ada nilai Y yang tidak dapat dijelaskan
oleh nilai X.
Pengujian hipotesis terhadap β1 (Kinerja)
Hipotesis
H0 : β1 = 0 ( X1
tidak berpengaruh terhadap Y)
H1 : β1 ≠ 0 ( X1
berpengaruh terhadap Y)
Tingkat signifikansi
α = 0,05
Daerah kritis
Sig < α (Tolak H0)
Statistik Uji
Sig = 0,018
Keputusan
0,018 < 0,05
Sig < α (Tolak H0)
Kesimpulan
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% data yang ada menolak H0
(nilai Sig < α) yang berarti bahwa besarnya kinerja berpengaruh secara
signifikan terhadap perhitungan gaji karyawan
Pengujian hipotesis terhadap β2 (Variabel dummy divisi personalia)
Hipotesis
H0 : β1 = 0 ( X1
tidak berpengaruh terhadap Y)
H1 : β1 ≠ 0 ( X1
berpengaruh terhadap Y)
Tingkat signifikansi
α = 0,05
Daerah kritis
Sig < α (Tolak H0)
Statistik Uji
Sig = 0,000
Keputusan
0,000 < 0,05
Sig < α (Tolak H0)
Kesimpulan
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% data yang ada menolak H0
(nilai Sig < α) yang berarti bahwa besarnya variabel dummy pada divisi
personalia berpengaruh secara signifikan terhadap perhitungan gaji karyawan
Pengujian hipotesis terhadap β3 (Variabel dummy jabatan staff divisi)
Hipotesis
H0 : β1 = 0 ( X1
tidak berpengaruh terhadap Y)
H1 : β1 ≠ 0 ( X1
berpengaruh terhadap Y)
Tingkat signifikansi
α = 0,05
Daerah kritis
Sig < α (Tolak H0)
Statistik Uji
Sig = 0,000
Keputusan
0,000 < 0,05
Sig < α (Tolak H0)
Kesimpulan
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% data yang ada menolak H0
(nilai Sig < α) yang berarti bahwa besarnya variabel dummy pada jabatan staff
divisi berpengaruh secara signifikan terhadap perhitungan gaji karyawan
Pengujian hipotesis terhadap β4 (Variabel dummy jabatan office boy)
Hipotesis
H0 : β1 = 0 ( X1
tidak berpengaruh terhadap Y)
H1 : β1 ≠ 0 ( X1
berpengaruh terhadap Y)
Tingkat signifikansi
α = 0,05
Daerah kritis
Sig < α (Tolak H0)
Statistik Uji
Sig = 0,000
Keputusan
0,000 < 0,05
Sig < α (Tolak H0)
Kesimpulan
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% data yang ada menolak H0
(nilai Sig < α) yang berarti bahwa besarnya variabel dummy pada jabatan office
boy berpengaruh secara signifikan terhadap perhitungan gaji karyawan
Pengujian hipotesis terhadap β5 (Variabel dummy pendidikan S1)
Hipotesis
H0 : β1 = 0 ( X1
tidak berpengaruh terhadap Y)
H1 : β1 ≠ 0 ( X1
berpengaruh terhadap Y)
Tingkat signifikansi
α = 0,05
Daerah kritis
Sig < α (Tolak H0)
Statistik Uji
Sig = 0,001
Keputusan
0,001 < 0,05
Sig < α (Tolak H0)
Kesimpulan
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% data yang ada menolak H0
(nilai Sig < α) yang berarti bahwa besarnya variabel dummy pada pendidikan
S1 berpengaruh secara signifikan terhadap perhitungan gaji karyawan
Pengujian hipotesis terhadap β5 (Variabel dummy pendidikan D3)
Hipotesis
H0 : β1 = 0 ( X1
tidak berpengaruh terhadap Y)
H1 : β1 ≠ 0 ( X1
berpengaruh terhadap Y)
Tingkat signifikansi
α = 0,05
Daerah kritis
Sig < α (Tolak H0)
Statistik Uji
Sig = 0,000
Keputusan
0,000 < 0,05
Sig < α (Tolak H0)
Kesimpulan
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% data yang ada menolak H0
(nilai Sig < α) yang berarti bahwa besarnya variabel dummy pada pendidikan
D3 berpengaruh secara signifikan terhadap perhitungan gaji karyawan
Pengujian hipotesis terhadap β5 (Variabel dummy pendidikan D3)
Hipotesis
H0 : β1 = 0 ( X1
tidak berpengaruh terhadap Y)
H1 : β1 ≠ 0 ( X1
berpengaruh terhadap Y)
Tingkat signifikansi
α = 0,05
Daerah kritis
Sig < α (Tolak H0)
Statistik Uji
Sig = 0,000
Keputusan
0,000 < 0,05
Sig < α (Tolak H0)
Kesimpulan
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% data yang ada menolak H0
(nilai Sig < α) yang berarti bahwa besarnya variabel dummy pada pendidikan
SMA/Sederajat berpengaruh secara signifikan terhadap perhitungan gaji karyawan
3) Model
Pada model 11 dapat
diketahui bahwa variabel yang signifikan adalah kinerja dan beberapa variabel dummy
diantaranya d3_divisi (divisi personalia), d2_jabatan (staff divisi),
d3_jabatan(office boy), d1_didik (S1), d2_didik (D3) dan d3_didik
(SMA/Sederajat). Adapun koefisien pada persamaan regresi dapat dilihat pada
kolom B, dari output diatas diperoleh koefisien:
b0 = 400,360
b1 = 11,990
b2 = 77,273
b3 = -84,227
b4 =
-135,261
b5 = -80,828
b6 = -131,755
b7 = -181,849
Sehingga diperoleh persamaan
regresinya :
Ŷ = 400,360 + 11,990X1 + 77,273d1 – 84,227d2 –
135,261d3 – 80,828d4 – 131,755d5 -181,849d6
atau dapat dituliskan :
Gaji = 400,360 +
11,990Kinerja + 77,273Personalia – 84,227Staff divisi – 135,261Office boy –
80,828 S1 – 131,755 D3 -181,849 SMA/Sederajat
Dari persamaan
diatas, maka dapat diperkiraan besarnya gaji yang harus dibayarkan oleh
perusahaan apabila terdapat seorang karyawan calon PHK, bekerja pada divisi
pemasaran, dengan jabatan sekretaris divisi, tingkat pendidikan S1, usia 35
tahun, nilai kerja 5 dengan perhitungan sebagai berikut :
Gaji = 400,360 +
11,990(5) + 77,273(0) – 84,227(0)– 135,261(0) – 80,828 (1) – 131,755 (0)
-181,849 (0)
Gaji = 400,360 +
59,95 - 80,828
Gaji = $379,482
Selanjutnya setelah melakukan uji parsial, dapat dilihat besarnya koefisien determinasi (R2) yakni dengan cara melihat output pada model summary seperti terlihat pada gambar berikut :
Gambar diatas menampilkan besarnya nilai R square (koefisien determinasi). Pada analisis
regresi berganda, nilai koefisien determinasi yang digunakan adalah Adjusted R
Square. Berdasarkan tabel model summary diatas, besarnya nilai Adjusted R square untuk
model 11 adalah sebesar 0,797, yang menunjukkan 79,7% variabel dependen (gaji)
dapat dijelaskan oleh 7 (tiga) variabel independen yakni meliputi kinerja dan
beberapa variabel dummy diantaranya d3_divisi (divisi personalia), d2_jabatan
(staff divisi), d3_jabatan(office boy), d1_didik (S1), d2_didik (D3) dan
d3_didik (SMA/Sederajat), sedangkan sisanya 30,3% dijelaskan oleh variabel
lain.
Demikian postingan kali ini, semoga bermanfaat dan selamat tahun baru 2018 :)
1 comments:
Write commentshallo gan, artikelnya sangat bermanfaat, saya ingin bertanya gan perihal regresi menggunakan variabel dummy, apakah diperlukan uji normalitas data? terimakasih
Reply